Peringati HUT KE-78 RI: Huffadh Krapyak Gelar Lailatus Sholawat

Peringati HUT KE-78 RI: Huffadh Krapyak Gelar Lailatus Sholawat

Pada malam Kamis (16/08/2023) yang bertepatan dengan malam Dirgahayu Republik Indonesia, Huffadh Krapyak mengadakan Lailatus Sholawat yang diikuti oleh komplek MH 1, MH 2, RQ pa, RQ pi, dan IJ. 

Acara sholawatan ini dipimpin oleh Ust. Ilham bersama para santri-santri lain, dan dihadiri pula oleh KH. Ahmad Shidqi selaku ketua Yayasan PP. Almunawwir dan Dr. Abdul Jalil, S.Th.I, M.S.I yang menyampaikan kalam hikmah. 

Pembacaan sholawat berlangsung khidmat selama berlangsungnya acara selama kurang lebih 2 jam. Selain sholawat, lagu-lagu kebangsaan juga dinyanyikan dalam majlis ini. 

KH. Ahmad Shidqi dalam sambutannya mengharapkan para santri bisa mengisi bagian dari sisi kehidupan masyarakat dengan hal-hal yang positif yang sesuai dengan kemampuan masing-masing di bidang agama. 

“Panjenengan semua sebagai generasi muda yang konsentrasinya pada bidang agama bisa belajar sungguh-sungguh sehingga nanti keberadaan negara kita tetap pada naungan agama, tetap dilindungi Allah SWT. Inilah cara kita di pesantren untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan” tutur KH. Ahmad Shidqi. 

Ketika menyampaikan kalam hikmah, Dr. Abdul Jalil, S.Th.I, M.S.I menjelaskan tentang doa Nabi Ibrahim as. agar Allah memberikan keamanan untuk Makkah yang mana termaktub dalam Al-Qur’an sebanyak dua kali yaitu pada Surah Al-Baqarah: 126 dan Ibrahim: 35.

Ust. Jalil mengutip tafsir karya Ibnu ‘Asyur yaitu at-Tahrir wa at-Tanwir yang menyebutkan bahwa keamanan negeri akan diikuti manifestasi yang terkait kebahagiaan dalam kehidupan seperti keadilan dan kesejahteraan. 

Keadilan tidak akan bisa berdiri tegak tanpa adanya keamanan, seperti negara-negara muslim di Timur Tengah yang sedang berperang tidak bisa mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. 

“Perjuangan yang dilakukan oleh Rasul dan sahabat sampai pada kita itu untuk kita anak cucu menikmati hidup yang aman yang adil yang tentram. Bayangkan jika kondisinya perang, tentu kita tidak bisa beribadah dengan nyaman. Maka kita bisa tidur nyenyak saja, merasa aman, bangun tidur bisa sholat dengan khusyuk itu perlu kita bersyukur kepada Allah” pungkas Ust. Jalil yang lalu disambung dengan doa penutup. 

Peringatan HUT Ke-78 RI dengan adat pesantren ini menandakan tingginya rasa nasionalisme para santri yang mana sejak dahulu memang turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan santri masa sekarang bisa menikmati perjuangan pendahulunya seraya menjaga keberlangsungan kemerdekaan negara tercinta. 

Editor: Redaksi

Baca Juga:

Muhammad Wahyudi Azzukhruf

Muhammad Wahyudi Azzukhruf

Muhammad Wahyudi Azzukhruf

4

Artikel