Almunawwir.com – Ngabuburit adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh umat muslim ketika bulan Ramadhan tiba.
Kegiatan ini dilakukan saat menjelang berbuka puasa, yaitu pada waktu sore hari hingga waktu berbuka.
Terkadang kegiatan ngabuburit biasanya dilakukan untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu berbuka, sekaligus untuk menghindari rasa lapar dan dahaga.
Banyak orang mengatakan bahwa ngabuburit itu menyenangkan, karena memberikan pengalaman tersendiri saat menjalankan puasa.
Oleh karena itu, ngabuburit dapat dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman berpuasa yang menyenangkan. Bahkan sering terdengar celetukan “nggak ngabuburit, nggak asik.”
Nah Sebagai santri di lingkungan pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak ngabuburit dapat diisi dengan berbagai kegiatan positif.
Tentu ada beberapa rekomendasi kegiatan yang bisa dilakukan, simak di bawah ini:
Mengikuti ngaji bandongan
Seperti beberapa tahun sebelumnya, pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak mengadakan PKR (Program Khusus Ramadhan) atau dikalangan santri sering disebut dengan istilah ngaji kilatan.
Kegiatan ini menjadi alternatif yang cukup baik bagi para santri untuk mengisi waktu ngabuburit dengan kegiatan yang bermanfaat dan edukatif.
Pada pukul 16.00 – 17.00 terdapat 2 majelis pengajian kitab, yang pertama pengajian kitab التذهيب (كتاب البيوع – الفرائد) yang diampuh oleh Ust. Kurdy bertempat di Aula AB dan yang kedua terdapat pengajian kitab تيسر الخلاق bertempat di AB 2 diampuh oleh Gus Akhmad Munadi, S. Hum.
Ziarah ke makam Masyayikh
Ziarah ke makam masyayikh Ponpes Al-Munawwir adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat ngabuburit.
Selain menunggu datangnya waktu berbuka, santri dapat bertawassul ke makam para masyayikh sebagai bentuk penghormatan kepada beliau–beliau.
Juga sarana untuk mengambil hikmah serta mengenal lebih dekat para masyayikh pondok Al-Munawwir.
Makam masyayikh PP. Al-Munawwir terdapat di komplek Pemakaman Dongkelan, yakni sekitar 2 km dari komplek Pesantren.
Terdapat makam KH. Adullah Rosyad, KH. Muhammad Munawwir, KH. R. Abdul Qodir, KH. Ali Maksum, Mbah Ali Makshum, Mbah Warson, dan KH. Agus Rifqi Ali (gus kelik), KH. Attabi’ Ali, KH. Muhammad Najib Abdul Qodir dan lainya dimakamkan di sana.
Terdapat juga komplek pemakaman keluarga Ponpes Krapyak di Sorowajan, Panggungharjo. Di makam ini selain KH Zaenal Abidin juga dimakamkan KH R Abdul Hafidz, KH Munawwir Abul Fatah beserta lainnya.
I’tikaf di Masjid
I’tikaf adalah kegiatan spiritual yang dapat dilakukan oleh para santri menjelang waktu Maghrib berkumandang.
Dalam kegiatan ini banyak hal yang dapat dilakukan oleh para santri seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, bahkan juga dapat menjadi waktu untuk menambah atau memperkuat hafalan Al-Qur’an.
Membuat konten
Membuat konten di media sosial bisa menjadi kegiatan yang menarik selama ngabuburit. Santri bisa membuat konten tentang Ramadhan.
Seperti tulisan atau video tentang pengalaman berpuasa, resep makanan sahur atau berbuka puasa, atau tips berpuasa yang berguna bagi orang lain.
Konten yang dibuat dapat menjadi inspirasi dan manfaat bagi orang lain, sehingga terdapat pahala juga di situ. Bagaimana? Menarik bukan?
Olahraga ringan
Jika para santri ingin melakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau jogging saat ngabuburit, bisa pergi ke lapangan Minggiran Kecamatan Mantrijeron. Jaraknya kurang lebih 950 M dari lokasi Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak.
Lewat kegiatan ini bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh, menghilangkan rasa kantuk, dan membuat lebih segar saat menunggu waktu berbuka puasa.
Namun, yang perlu diingat para santri untuk tidak melakukan olahraga yang terlalu berat sehingga dapat mengganggu ibadah puasa serta malas untuk tarawih di malam harinya.
Nah, itu tadi beberapa rekomendasi untuk ngabuburit santri pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak, tentunya masih banyak lagi kegiatan bermanfaat sebelum datangnya waktu berbuka.
Ingatlah selalu untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat dan tidak mengganggu ibadahmu. Selamat menjalankan ibadah puasa!