Bingkai Pesantren & Masyarakat
Aula G : Rapat Kasepuhan
KRAPYAK, Dalam rangka Haul pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir ke-78 serta Para Masyayikh dan Dzurriyyah, ada perundingan berwujud Rapat Kasepuhan, yang dihadiri oleh Para Dewan Pengasuh se-Pondok Pesantren Krapyak, para sesepuh, ketua RT dan RW, masyarakat desa Krapyak, dan juga jajaran Kepolisian D.I Yogyakarta.
Pembacaan tahlil singkat oleh KH. R. M. Najib Abdul Qodir menjadi pembuka rapat kali ini. Acara rapat sendiri, dipandu oleh Ketua Panitia kasepuhan yakni KH. Fairuzi Afiq Dalhar, S.Pdi. dan ditemani KH. R. Abdul Hafidh Abdul Qadir selaku Wakil Ketua, Drs. KH. Muhtarom Ahmad, M.Si, Bpk. KH. Ahmad Sidqy,S.Psi.,M.Eng, selaku sekretaris dan panitia kasepuhan lainnya.
Musyawarah kasepuhan ini juga sebagai ajang mempererat tali silaturrahmi antara seluruh elemen masyarakat dengan para dewan pengasuh Pesantren, untuk menuju sebuah harapan besar dalam tatanan masyarakat Krapyak, yakni “ayem tentrem” damai, aman dan sejahetera.
Pembahasan dalam rapat ini, adalah perumusan akhir dari rapat panitia muda untuk, menyatukan hasil rapat panita Haul dan panitia khataman sebelumnya.
Ayem Tentrem : Rapat Kasepuhan dipimpin oleh KH. Fairuzi Afiq Dalhar, S.Pdi.
Mengingat acara besar yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2017 mendatang, keikutsertaan para dewan pengasuh dan elemen masyarakat Krapyak dalam memonitoring serta mengevaluasi segala bentuk kesiapan, ini sangat dibutuhkan oleh semua pihak yang terkait demi suksesnya acara yang akan dilaksanakan.
Ada dua pembahasan besar dalam Rapat Kasepuhan yang di selenggarakan di Aula G Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak pada Senin Pon malem Selasa Wage, 1 Jumadal Akhiroh 1438 H/ 27 Februari 2017 ini. Pertama, Haul Al Maghfurlah KH. Moh. Moenawwir bin Abdullah Rosyad ke 78 serta para Masyayikh dan Dzurriyyah. Kedua, Haflah Khotmil Qur’an Putri.
Perlu diketahui pula, bahwasannya telah menjadi agenda rutin Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta melaksanakan acara Haul. Agenda ini untuk memperingati hari wafatnya Pendiri Pesantren, yaitu beliau al Marhum al Maghfurlah KH. Mohammad Moenawwir Bin Abdullah Rosyad.
Hal tersebut sebagai bukti bakti kepada para pendahulu kita demi menuju bangsa yang berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunnah sehingga akan tercipta tatanan negara yang adil, makmur dan sejahtera, tanpa meninggalkan dasar-dasar Negara.
Sebagaimana Pesantren itu sendiri adalah merupakan lembaga pendidikan indegenius di Indonesia yang mempunyai peran strategis dan signifikan, baik dalam posisinya sebagai lembaga pendidikan, dakwah maupun sebagai agen perubahan sosial.[Irfan| Doc. Irham]
