Pelatihan Jurnalistik Santri : Menjadikan Khazanah Pesantren sebagai Mercusuar Dakwah Kekinian

Pelatihan Jurnalistik Santri : Menjadikan Khazanah Pesantren sebagai Mercusuar Dakwah Kekinian

Almunawwir.com, “Santri itu harus update. Update informasi terkini, entah itu persoalan agama, sosial, dan kesehatan. Supaya apa? supaya kita mampu merespon secara masif permasalahan yang dihadapi masyarakat kini.” tukas Muhammad Syakir perwakilan dari Harakatuna Media pada acara diskusi yang bertajuk “Medsos sebagai Sarana Dakwah Santri di Era Digital.”

Pasalnya, Syakir melanjutkan, banyak masyarakat yang masih awam dalam menghadapi persoalan agama. Tulislah sesuatu yang bermanfaat, meskipun itu terbilang remeh bagi kita kalangan santri. Seperti jenis najis dan cara mensucikannya, dawuh atau cerita tutur dari para kiai, dan lain sebagainya.

baca juga : Menulis sebagai Penebus Dosa”

Materi yang disampaikan itu bukanlah tanpa sebab, faktor perkembangan zaman dan kompleksitas permasalahan yang melingkupinya, membawa kita kepada jenjang pengetahuan yang kian rumit. Alhasil, pemanfaatan-pemanfaatan medium media sosial sebagai sentrum pergerakan dakwah kekinian adalah ikhtiar terapik.

Selain itu, nomenklatur dakwah adalah upaya transformatif atas pengetahuan kita akan agama. Pemateri yang lain, juga memaparkan ihwal klasifikasi dakwah yang bermuasal dari diri sendiri, umat, lisan, dengan sastra dan bahkan yang terkini adalah dengan media sosial.

Selain ikhtiar dakwah itu sebagai penetralisir pemahaman yang melenceng atau terbilang kurang tepat, hal itu juga menjadi kewajiban kita untuk mengaktualisasikan idiom-idiom keagamaan yang telah kita pelajari selama di pesantren.

Diskusi yang dilaksanakan pada 20/01/18 bertempat di Aula Baru Pondok Pesantren Al Munawwir ini, diinisiasi oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang bekerjasama dengan Ikatan Alumni An-Nuqoyyah, dan Harakatuna Media. Meskipun sempat hujan dan sedikit menunda acara, tetapi banyak peserta yang memaksakan diri untuk hadir. Kebanyakan peserta adalah undangan dari perwakilan pondok pesantren di seluruh Yogyakarta.(aq)

Redaksi

Redaksi

admin

522

Artikel