Cinta itu Butuh Bukti, Tak Terkecuali kepada Baginda Nabi

Cinta itu Butuh Bukti, Tak Terkecuali kepada Baginda Nabi

Allah memerintahkan untuk sholat, tapi Ia tak melakukannya.
Allah memerintahkan untuk zakat, tapi Ia tak melakukannya.
Allah memerintahkan untuk puasa, tapi Ia tak melakukannya.


Namun Allah memerintahkan untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad, dan Ia MELAKUKANNYA bahkan sebelum Ia memerintahkannya.

إن الله و ملئكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bersholawat dan bersalamlah kalian kepadanya” (QS : Al Ahzab : 56).

Itulah bukti cinta Allah kepada Nabi-Nya. Bila Sang Maha Pencipta saja cinta kepada Nabi-Nya, mana mungkin kita sebagai umatnya tidak? Dan cinta itu perlu bukti.

Sayyidatina ‘Aisyah RA pernah ditanya oleh salah seorang sahabat, “Apa bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad?”

“Memperbanyak sholawat kepada beliau”, jawab istri Rasulullah tersebut.

Dengan begitu kita tahu bahwa satu bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad adalah dengan bersholawat. Bersholawat pun ada banyak cara. Ada yang dalam hati masing-masing, ada yang ramai-ramai membaca kitab maulid Nabi, dan ada pula yang diiringi dengan tabuhan rebana. Semuanya itu merupakan bentuk ekspresi cinta umat kepada Nabinya.

Hal ini tentu mengherankan bila ada sebagian kelompok yang mempertanyakan perihal sholawat. Katanya sholawat itu bid’ah, tak ada dalilnya, tak pernah ada pada jaman Nabi.

Pada zaman sahabat, ekspresi cinta mereka pada Nabi langsung disampaikan dan diungkapkan pada beliau. Para sahabat masih bisa bertemu dengan Sang Kekasih, Nabi Muhammad.

Lantas, bagaimana dengan kita yang tak pernah langsung melihat beliau ? Jangankan bertemu langsung, melihat fotonya saja tak pernah. Bagaimana bisa tumbuh cinta bila tak pernah menyapa dan berkirim salam?

Di akhir hayat, hanya tiga kata yang Rasulullah ucapkan ketika sedang menghadapi sakaratul maut.

“Ummati, ummati, ummati.”

“Umatku, umatku, umatku.”

Hanya umatnya yang diingat oleh Sang Nabi Akhir Zaman. Hal ini menunjukkan betapa besarnya cinta beliau kepada umatnya.

Bila mengetahui demikian itu, apa timbal balik yang telah kita berikan kepada beliau ?

# اللهم صل على محمد يا رب صل عليه وسلم

# اللهم صل على محمد يا رب بلغه الوسيلة

 

baca juga Dari Kitab Ash- Shiyam: Perkara yang Menjadikan Puasa Dihukumi Makruh

Redaksi

Redaksi

admin

535

Artikel