Almunawwir.com – Dalam rangka memperingati setahun kepergian almaghfurlah K.H. R Muhammad Najib Abdul Qadir, Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak gelar peringatan Haul ke-1 pada Senin (20/12). Acara ini diselenggarakan secara terbatas dengan dihadiri oleh keluarga ndalem, para santri, dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak. Sedangkan untuk para santri, alumni maupun masyarakat lain tetap dapat hurmat haul dengan menghadiri secara virtual pada live streaming YouTube pada akun Al-Munawwir TV.
Acara ini sebelumnya telah dimulai pada Minggu, 19 Desember 2021 dengan menggelar acara Majelis Simaan al-Qura’an dan Maqbaroh. Simaan al-Qur’an sendiri dilaksanakan dibeberapa tempat diantaranya di Aula G, Ribathul Qur’an putra putri, Madrasah Huffad 1, GIPA, Ndalem Kidul, dan R1. Kemudian acara puncak diselenggarakan pada keesokan harinya Ba’da Isya bertempat di Aula G.
Di kesempatan kali ini K.H Dian Nafi’ menjelaskan tentang nilai, mutu dan bobot pada manusia. Setiap manusia bergantung pada sesuatu yang dimiliki – apakah hal tersebut mampu atau tidak dalam memperbaiki kualitas hidupnya.
“Bahwa sesuatu yang memperbaiki Kiai Najib Abdul Qadir sebagai umat nabi Muhammad, sebagai guru di pesantren, sebagai pelaku kehidupan dan sebagai anggota keluarga besar Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak adalah Ta’dimul Qur’an beliau”, ucap K.H Dian Nafi’
Dikisahkan bahwa Kiai Najib telah mengkhatamkan al-Quran sebelum tamat sekolah dasar. Bahkan sebelum khatam 30 juz, Kiai Najib telah menjadi daftar imam tarawih. Sejak belia Kiai Najib sering menyertai sang guru Kiai Ahmad Munawwir untuk mengikuti kegiatan simaan diberbagai tempat. Hal tersebut memberikan inspirasi terhadap orang lain hingga dapat mengajak kebaikan terhadap generasi muda dengan al-Qur’an.
Salah satu bentuk ta’dimul quran Kiai Najib adalah menjadi badal dalam mengajar al-Qur’an saat beliau masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah sekitar tahun 1963. Bila dihitung sejak tahun tersebut hinga wafat masa beliau ta’dimil quran kurang lebih 57 tahun.
Semoga dengan adanya peringatan haul ini dapat mengobati kerinduan kita terhadap almaghfurlah K.H. R Muhammad Najib Abdul Qadir serta dapat mengambil keteladanan semasa hidup beliau khususnya rasa cinta beliau terhadap al-Qur’an.