Tetapi Al-Qur’an, sesudah ditinggalkan Rasulullah saw tetapi masih ada dan dijaga oleh Allah dan kaum Muslim umat Muhammad sekalian hingga hari kiamat kelak. Oleh karena itu, Al-Qur’an, insyaallah akan tetap ada, tetap berfungsi sampai hari kiamat.
Oleh : KH. M. Munawwir Abdul Fattah
Dengan senantiasa mencermati apa yang akan kita lakukan. Kalau yang kita lakukan itu jelas-jelas apa yang diperintahkan Allah dan perintah Rasulullah, maka segera lakukanlah. Tapi apabila itu maksiat kepada Allah dan ada larangannya dari Rasulullah, maka batalkanlah. Dengan demikian, insyaallah kita akan menjadi orang yang beruntung fi ad-dunya wa al-akhirah.
Keindahan Al Qur’an tidak lagi bisa terbantahkan. Ada satu ayat yang memberikan isyarat, bahwa setiap Nabi pasti diberikan mukjizat. Sebagaimana disebutkan dalam surat al –Mukminun:38
وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
“tidak ada seorang Rasul pun, yang diutus oleh Allah SWT kecuali diberi mukjizat dengan izin Allah”
Apakah itu Nabi Nuh, Apakah itu Nabi Ibrahim, Apakah itu Nabi Musa, Isa sampai Rasulullah saw. Semuanya diberikan tanda-tanda kemukjizatan yang mengisyaratka bahwa beliau adalah Rasul Allah yang diberikan mukjizat oleh Allah swt.
Misalkan Nabi Nuh diberikan kemukjizatan sebuah Perahu Besar untuk menghadapi bencana banjir. Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar oleh api. Nabi Sulaiman, Raja yang bisa berkomunikasi dengan hewan-hewan. Nabi Musa dengan tongkatnya dan tangannya yang bersinar. Nabi Isa diberi mukjizat dengan sanggup menyembuhkan segala penyakit. Apalagi junjungan kita, Kanjeng Nabi Muhammad saw yang mempunyai mukjizat yang luar biasa, yang terutama adalah Al Qur’an.
Indahnya Al Qur’an, yang pertama sudah memberikan tantangan kepada seluruh umat manusia, di dalam suratnya disebutkan dalam Al-Baqarah: 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.
Tantangan ini tidak semua atau keseluruhan dalam Al-Qur’an, dulu untuk pertama kali adalah semua, yang kedua adalah sepuluh ayat dan yang ketiga hanya satu ayat saja dalam al-qur’an wahai semua manusia, bahkan ditambah dengan Jin. Kalau bisa mampu untuk menandingi Al Qur’an satu ayat saja, sudah 1438 tahun belum ada yang bisa menandingi satu ayat pun dalam Al Qur’an.
Memang di dalam ayat lain disebutkan dalam surat Al Hijr:09
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“aku yang menurunkan Al-Qur’an dan aku(Allah swt.) yang juga menjaganya”
Ada dua hal, penjagaan terhadap Al-Qur’an sekalian beberapa kemukjizatannya, entah itu mukjizat Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad dan lain sebagainya. Mukjizat itu semuanya berkumpul. Andaikan mukjizat itu ada, tidak berfungsi lagi. Tetapi Al-Qur’an, sesudah ditinggalkan Rasulullah saw tetapi masih ada dan dijaga oleh Allah dan kaum Muslim umat Muhammad sekalian hingga hari kiamat kelak. Oleh karena itu, Al-Qur’an, insyaallah akan tetap ada, tetap berfungsi sampai hari kiamat. Ia tetap berfungsi sampai hari kiamat sebagaimana dala sabdaNya dalam surat Yunus:57.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Oleh karena itu, luar biasa mukjizat Al-Qur’an yang diturunkan tidak kepada orang lain, melainkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
*saat khutbah Jum’at 24 Maret 2017
baca juga : Karakter Utama Santri