Ajang paling bergengsi se-Krapyak telah resmi dimulai. Bertempat di aula G pada kamis malam (3/8). “Menang Dadi Areng Kalah Dadi Awu” adalah jargon Muharroman tahun ini. Diambil dari peribahasa Jawa yang memiliki makna bahwa kekalahan atau kemenangan dalam suatu kompetisi yang tidak sportif hanya akan menghasilkan kehancuran. Tak ada gunanya melakukan sebuah kecurangan untuk menghasilkan kemenangan.
Muharroman kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di awal pembukaan para delegasi komplek menampilkan maskotnya masing-masing dengan sengaja di make over dengan menarik dan sekreatif mungkin. Inovasi ini turut menjadikan Grand Opening semakin meriah. Disusul dengan sahutan yel-yel dan jargon dari setiap komplek dengan antusias.
Gebyar Muharroman 1445 resmi dibuka setelah prosesi pengguntingan pita oleh ketua Yayasan Pondok Pesantren Almunawwir, beliau bapak KH. Ahmad Shidqi Masyhuri, S. Psi., M. Eng. Muharraman kali ini mengalokasikan 12 cabang perlombaan mulai dari olahraga sampai seni.
Semua cabang perlombaan tersebut akan di semarakkan oleh seluruh santri krapyak sealama satu bulan ke depan. Lomba-lomba tersebut antara lain Musabaqah Hifdzil Qur’an yang menjadi lomba pembuka yang dilaksanakan setelah Grand Opening, Musabaqah Qiroatul Kutub, Cerdas Cermat dan Dramatikal Pesantren, Karnaval Santri serta cabang perlombaannya lainnya.
Gebyar Muharroman ini diharapkan menjadi ajang silaturrahmi seluruh santri dari setiap komplek di Pondok Krapyak melalui perlombaan yang sudah di agendakan. Selain itu juga, Muharroman sebagai wadah unjuk bakat dan talenta santri dalam berbagai cabang lomba baik olahraga maupun seni.
“Jadikan ajang muharroman ini sebagai ajang silaturrahmi bagi seluruh santri komplek yang ada di Pondok Pesantren Almunawwir dan wujud sportifitas dari teman-teman santri semua di dalam bertanding. Ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan bakat dari panjenengan semua seluruh santri bahwa kalian bisa dan mampu”. tutur Gus Ashid dalam sambutannya.
Semoga Gebyar Muharroman 1445 ini bisa berjalan dengan baik tanpa adanya suatu halangan sampai selesai. Aminn.
Penulis: Dina Amalia
Editor: Redaksi