Penutupan PKR 1444 H: Inilah Pesan Dewan Pengasuh kepada Santri-santrinya

Penutupan PKR 1444 H: Inilah Pesan Dewan Pengasuh kepada Santri-santrinya

Almunawwir.com – Tepat pada 19 Ramadhan 1444 H kegiatan Program Khusus Ramadhan telah resmi ditutup (10/04). Hal ini menandakan bahwa semua kegiatan pengajian di pusat Pondok Pesantren Al-Munawwir telah libur.

Dengan menghadirkan Majelis Sholawat dalam rangka penutupan PKR 1444 H, paniti PKR turut mengundang seluruh santri Al-Munawwir pada acara tersebut yang berpusat di Masjid Jami’ Al-Munawwir Krapyak.

Pembacaan Maulid dalam Penutupan PKR 1444 H

Nampak para santri putra berduyun-duyun mulai berdatangan memadati Masjid Jami’. Sedang santri putri datang ramai-ramai memenuhi area dalam dan luar komplek AB. Tentunya, acara ini sekaligus menjadi momen satu kali dalam bulan Ramadhan mengadakan buka bersama (bukber) seluruh santri Krapyak.

Buka Bersama Santri Putri di Depan Komplek AB
Buka Bersama Santri Putra di Masjid Jami’

Baca juga:

Pukul 17.00, acara penutupan dimulai, dengan pembacaan surat Al-Fatihah yang dibawakan oleh MC, Kang Rajiv. Berlanjut pembacaan Qira’atul Qur’an oleh Kang Firdaus. Selanjutnya sambutan Ketua Yayasan dan Penutupan oleh KH. R. Ahmad Shidqi, S.Psi,. M.Eng.

KH. Ahmad Shidqi tengah memberikan Sambutan saat Penutupan PKR

Tidak terasa kegiatan bulan Ramadhan ini telah berakhir, artinya secara formal pengajian di Krapyak kita tutup, untuk memberikan kesempatan santri-santri merayakan hari Idul Fitri bersama keluarga masing-masing

Dawuh beliau yang menandakan PKR resmi ditutup

Beliau juga sempat menjelaskan bahwa kegiatan PKR ini merupakan ajang santri dalam meraup ilmu dan keberkahan sebanyak-banyaknya. Hanya saja, dalam 20 hari tentunya belumlah cukup untuk mendapatkan ilmu yang ada.

Akan tetapi proses selama kegiatan (PKR) ini bisa membawa keberkahan dan mengamalkan ilmunya serta mendapatkan manfaat ilmu dari muassis

Tutur ketua yayasan

Kiai Shidqi juga memberikan pesan-pesan kepada santri Al-Munawwir saat nanti telah sampai di rumah masing-masing. Beliau mengatakan bahwa seorang santri harus bisa menjaga almamater pondok yang melekat pada diri santri.

Jadi harus menjaga beberapa hal, seperti mencerminkan atau memberikan contoh baik dan hal-hal baik yang sekiranya baik di pandang masyarakat

Imbuhnya

Baca juga:

Seusai sambutan, acara berikutnya adalah pembacaan Tahlil oleh KH. M. Munawwar Ahmad, selaku pengasuh PP. Al-Munawwir Komplek L. Kemudian bersambung dengan Muidzah Hasanah oleh KH. Fairuzi Afiq Dalhar.

Pembacaan Tahlil oleh KH. M. Munawwar Ahmad di Penutupan PKR 1444 H
KH. Fairuzi Afiq Dalhar tengah memberikan Mauidzah Hasanah saat Penutupan PKR 1444 H

Dalam isinya, beliau menyampaikan bahwa seorang santri saat pulang ke rumah masing-masing, ia akan membawa almamater pondok. Jadi santri pulang dengan membawa almamater baik terutama kepada keluarga.

Beliau pula menambahkan selama kegiatan PKR berlangsung dari segenap keluarga Al-Munawwir mengucapkan mohon maaf.

Kami memohon maaf dari dewan pengasuh dan keluarga Al-Munawwir kepada para santri-santri

Pungkasnya
Penutupan PKR
Sumber Gambar: Media Almunawwir

Selanjutnya pembacaan doa oleh KH. R. Abdul Hamid AQ yang menandakan seluruh rangkaian acara penutupan telah selesai. Para santri putra dan putri turut gembira saat dilantunkannya adzan Maghrib sebagai tanda berbuka bersama telah diperbolehkan. (Red).

Baca juga:

Redaksi

Redaksi

admin

502

Artikel