
Ke-nis-ta-an
Waktu kematian mendekati
Semua sia-sia dan tak berarti
Tak mampu tanpa mengais
Pada kelakuan nista yang sadis
Malam-malam yang terlewati
Selalu tersirat di lubuk hati
Tanpa ampunan Tuhan Ilahi
Akulah manusia nista di bumi
Mencoba berdoa untuk menyirami
Menyentuh dengan dzikir yang mengalun
Menepis merenggut kesadaran diri
Dalam angan semoga ada harapan
Sedih ini harusnya kuakhiri
Menyibukkan diri dalam taat
Menjalankan yang diperintahi
Demi apapun haruslah sholat
Setiap sendi-sendi agama ini
Apakah aku mengerti?
Tentang kenistaanku menyayati
Dalam perenungan yang sendiri
Penyesalan serta tetes air mata
Jatuh dengan banyaknya harapan
Lalu menyadarkan dalam hina
Yang jelas kulakukan