(08/10) Dalam rangka perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, Pondok Krapyak kerawuhan tamu tamu agung. KH. Sayyid Habib Hilal Al Aidid (Waketum PBNU) selaku tuan rumah sukses menghadirkan para ulama kenamaan nasional dan internasional. Agenda ini merupakan acara rutinan yang selalu dinanti oleh masyarakat ketika bulan Maulid tiba.
Di antara ulama besar lintas negara yang hadir atas undangan Habib Hilal ialah beliau Shahib al Fadhilah Syekh Ali Jum’ah (Mesir), Syekh Aun Al Qaddumi (Yordania), Syekh Usamah Sayyid Azhari (Mesir), Syekh Ibrahim Salah Alhodhod (Mesir), Syekh Abdul Hady Alkhashaby (Mesir), serta Syekh Jabir Baghdady (Mesir).

Sejumlah tokoh nasional seperti Ibu Nyai Shinta Nuriyyah (Istri Gus Dur), Ning Alissa Wahid, Ning Yenny Wahid, Arsjad Rasjid sekaligus beberapa tokoh besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Khalil Tsaquf (Ketum PBNU), KH. Zulfa Musthafa, KH. Anwar Iskandar (Ketua MUI), KH. Said Asrori (Khatib Amm PBNU) dan masih banyak lagi juga turut menghadiri acara ini.
“Dalam rangka peringatan maulid nabi, mari kita perkuat kemandirian umat dan pesantren secara berkelanjutan. Sebab kita meyakini bahwa pesantren merupakan wajah utama islam di Indonesia. Dengan kehadiran para ulama timur tengah kita kembali mengingat wajah Islam dari daerah asalnya.” dawuh Ning Alissa Wahid ketika mewakili tuan rumah saat menyampaikan sambutan.
Beliau juga mengutip dawuh Gus Dur bahwa kelak di masa yang akan datang, peradaban islam akan ditopang oleh dua pilar. Pilar yang pertama ialah Islam di tanah asalnya dan pilar kedua ialah Islam yang ada di Indonesia.
Di antara para ulama besar yang hadir, Syekh Ali Jum’ah merupakan salah satu yang paling menjadi sorotan. Syekh Ali Jum’ah merupakan sosok ulama moderat besar yang sangat berpengaruh di Timur Tengah, terutama di Mesir. Beliau pernah menjabat sebagai Grand Mufti selama sepuluh tahun di Mesir.
Karya sekaligus sumbangsih pemikirannya dalam menyikapi problem fikih di masyarakat kerap dijadikan sebagai rujukan. Nama besar beliau patut bersanding dengan tokoh besar lainnya, seperti Habib Umar alHafidz, Syaikh Ramadhan Al Buthi, dan Habib Ali Al Jufri. Dan perlu diketahui, rihlah kali ini merupakan rihlah pertama kali beliau ke Indonesia
“Nabi merupakan sosok mulia, pribadi yang agung, sekaligus insan mulia yang menjadi inspirasi umat manusia dalam berbuat kebaikan dan menjaga prinsip prinsip dasar kemanusian. Inilah yang menjadi alasan kenapa kita memperingati dan bergembira akan kelahiran Nabi setiap tahunnya.” dawuh Syekh Ali Jum’ah dalam pidatonya.
KH. Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid juga mengundang munsyid kondang asal Mesir, Mustafa Atep, yang juga merupakan alumnus Universitas Al-Azhar. Lantunan sholawat yang beliau senandungkan turut memeriahkan sekaligus menghibur ribuan jamaah yang hadir.
Rangkaian acara peringatan Maulid Nabi tahun ini dimulai dari Sabtu 7 Oktober 2023 di Ndalem An-Nadwah, Krapyak, dengan menggelar sarasehan ekonomi nasional sampai hari Senin, 9 Oktober dengan acara pamungkas bertajuk “Insyad Burdah” sebelum nantinya rombongan Syekh Ali Jum’ah bertolak ke Jakarta.
Editor: Redaksi
Baca Juga:
