KH. R. Abdul Hafidh AQ Sebut Muhammad Abdullah Faqih “Santri Khos”

KH. R. Abdul Hafidh AQ Sebut Muhammad Abdullah Faqih “Santri Khos”

“Jika KH. Abdullah Faqih Langitan adalah “Kiai Khos”, maka Muhammad Abdullah Faqih adalah “Santri Khos”. Hal itu terlihat dari wujud ketawadhu’annya.” Ungkap KH. R. Abdul Hafidh AQ dalam perhelatan tasyakuran santri berprestasi, yakni Muhammad Abdullah Faqih yang telah menyabet juara 3 MHQ Internasional di Arab Saudi pada bulan Oktober tahun ini.


Penampilan Muhammad Abdullah Faqih saat lomba MHQ di Makkah

almunawwir.com. [Krapyak] Tidak hanya kagum akan prestasi yang diraih oleh Mbah Faqih—sapaan akrabnya, yang telah menjadi juara dunia. Kiai Abdul Hafidh juga menyinggul soal nama. “Sungguh luar biasa Anda (Muhammad Abdullah Faqih).” Lanjut Kiai Abdul Hafidh. “Terpuji, ahli dalam agama sesuai dengan namanya.”Bahwa nama yang baik itu yang ada kata “Muhammad”-nya. Karena akan mudah mendapat syafaat dariNya.

Sembari sedikit berkelakar, beliau melanjutkan. “Tapi meskipun ada kata Muhammad di namanya, tapi kalau Subuh masih Qodho’, ya sama saja!”

Seketika itu, para hadirin yang notabene adalah santri Al Munawwir tertawa tak ada habisnya. Begitu juga dengan para masyayikh yang ikut memenuhi undangan, seperti KH. Fairuzi Afiq Dalhar, KH. Muhtarom Busyro, Dr. KH. Muhtarom Ahmad, KH. Ahmad Zaini dan KH. Faid Asnawi, mereka juga ikut tertawa. Sama halnya dengan KH. Najib Abdul Qodir, beliau tertawa juga.

Setelah itu, KH. Abdul Hafid merasa terharu bercampur senang, setelah melihat dan mendengar pengalaman menghafal Al-Qur’an yang sebelumnya disampaikan Abdullah Faqih sendiri. Beliau berkomentar begini, “Ada ciri khos pesantren salaf yang melekat pada diri Abdullah Faqih, yang tidak semua santri sanggup memilikinya. Apa itu? Yaitu sifat ketawadhu’annya.”

Beliau sedikit menceritakan pengalamannya yang sering dimarahi KH. Nawawi Ngrukem. “Ketika saya menjadi ketua Haul. Terutama Haul Mbah Ali Maksum. Saya menyuwun kepada Kiai Nawawi untuk membaca do’a. Tapi, Mbah Nawawi ga kerso dan beliau berkata; “Aku iki lamun anak mantu, golek liane wae. Kiai Najib saja.” Begitu sifat ketawadhu’an yang ditunjukkan oleh KH. Nawawi Ngrukem.

Sebelumnya Mbah Faqih mengatakan bahwa Juara 3 ini merupakan anugerah fadhilah dari Allah Swt. juga berkat do’a dari Romo Kiai (KH. Najib Abdul Qodir), para masyayikh dan teman-teman sekalian. Dan tidak mengatakan bahwa ini jerih payah diri saya sendiri.

Perkataan itulah yang membuat para hadirin terenyuh dan terharu dengan pengalaman santri asal Salatiga tersebut.


Di akhir mauidhohnya, KH. Abdul Hafidh berpesan “Pencapaian yang telah diraih oleh Muhammad Abdullah Faqih itu juga tidak terlepas dari tirakat dan perjuangan kedua orang tua yang berjuang keras untuk mendidik anak, hingga anaknya sanggup menjadi juara MHQ Internasional.”


Kegiatan yang dihelat pada malam Rabu (14/11/2017) di Aula G pesantren Al Munawwir itu berlangsung dengan lancar. Meskipun ruangan nampak penuh oleh santri tanpa tersisah sedikit ruang celah di dalamnya. Sementara untuk santri putri ditempatkan di ndalem KH. Najib Abdul Qodir. (Redaksi)

baca juga : Juara MHQ Internasional Berbagi Kisah Inspiratif

Redaksi

Redaksi

admin

522

Artikel