Majelis Dzikir dan Tahlil 40 Hari KH. R. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir dilaksanakan Secara Virtual
Almunawwir.com – 40 hari wafatnya almghfurlah KH. R. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir, Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak gelar Majelis Dzikir dan Tahlil pada Kamis, 11 Februari 2021.
Dalam peringatan ini, Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak telah menghimbau agar masyarakat umum tidak mengikuti acara secara langsung, mengingat situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Acara ini diselenggarakan secara internal khusus keluarga dan para santri yang berada di lingkungan pondok pesantren. Adapun masyarakat umum tetap dapat mengikuti Majelis Dzikir dan Tahlil secara virtual yang disiarkan langsung melalui channel Youtube Almunawwir Tv.
Acara ini sebelumnya telah dimulai pada Rabu, 10 Februari 2021 dengan menggelar acara Khotmil Quran yang dilakukan secara bil hifdzi maupun bin nadzri oleh santri dan alumni Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak. Kemudian puncaknya dilaksanakan pada keesokan harinya ba’da Isya bertempat di Aula G.
Majelis dzikir dan tahlil 40 hari almaghfurlah KH. R Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir dihadiri oleh para keluarga berserta beberapa tamu undangan penting seperti KH. Said Asrori, KH. Yahya Cholil Staquf, KH. Mas’ud Masduqi selaku Rais Syuriah Pengurus Nahdlatul Ulama Yogyakarta, KH. Mu’tashim Billah, KH. Yasin Nawawi, KH. Agus Masruri, KH. Habib Abdul Syakur, KH. Hasyim Nawawi.
Acara ini dibuka oleh Irfan Chalimi, S.Pdi selaku pemandu acara. Dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh Alfin Fauzi. Pada sambutan keluarga yang diwakili oleh Gus Anang Muqoddam, M. Pd.I, beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu undangan sekaligus memohon maaf mewakili apabila terdapat suatu kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini.
Kemudian berlanjut pada pembacaan yasin oleh Gus Kholaf Muhammad Abha dan tahlil yang dipimpin KH. R Abdul Hamid Abdul Qadir. Disusul acara Mauidhoh Hasanah oleh KH. Said Asrori. Beliau menyampaikan bahwa KH. R. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir memeliki perilaku yang luar biasa – lisannya selalu melafalkan ayat suci al-Qur’an (lisanuhul quran) sedangkan hatinya insyaallah juga mencerminkan al-Quran (qolbuhu quran). Beliau juga merupakan hamilul quran yang memegang al-Qur’an dengan baik.
“Mugi sing kita waos niki sedoyo, insyaallah ugi dumugi dateng panjenenganipun (semoga apa yang kita semua baca – dzikir dan tahlil, insyaallah semoga sampai kepada beliau (amin)” ucap KH. Said Asrori.