Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19 Sama Nilainya dengan Ibadah

Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19 Sama Nilainya dengan Ibadah
Santri Patuh, memakai masker. Foto: Almunawwir
Santri Patuh, memakai masker. Foto: Almunawwir

Almunawwir.com – Di tengah wabah yang melanda dunia saat ini, banyak warga muslim yang dilema, karena keterbatasan berinteraksi dan beribadah. Mayoritas mereka mengira bahwa pahala bisa diraih dengan cara berjamaah saja. Padahal tidak, karena masih banyak bentuk-bentuk ibadah yang bisa dilakukan secara individu. Salah satu contohnya yaitu berjamaah bersama keluarga #dirumahaja.

Banyak di antara kita yang begitu panik dalam menghadapi situasi saat ini. Maka dari itu, seorang ilmuwan dari Persia yang bernama Ibnu Sina mengatakan;

اَلوَهْمُ نِصْفُ الدَاءِ، وَالإطْمِئْنَانُ نِصْفُ الدَوَاءِ، وَالصَبْرُ بِدَايَةُ الشِفَاءِ

“Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh pengobatan, dan kesabaran adalah awal dari kesembuhan”.

Maksud dari kutipan di atas ialah kita  tidak perlu panik dalam menghadapi situasi saat ini, karena dalam dunia kesehatan jika kita panik maka imun tubuh kita akan menurun, padahal dalam kondisi seperti ini kita perlu menjaga imunitas tubuh agar tetap Vit. Tetap tenang dan senantiasa berikhtiar dengan cara mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Salah satunya dengan cara #dirumahaja , adapun sabda Rasulullah SAW;

من جلس في بيته في وقت وقوع الطعون فله أجر الشهير وان لم يمت

“Barang siapa menetap dirumahnya saat wabah (tho’un) melanda, maka ia akan meraih pahala syahid meski ia tidak meninggal oleh wabah tersebut”.

Baca Juga: Tuhan, Anak Kecil dengan Kotak Nasi

Jadi, maksud dari kutipan di atas kalau kita bukan paramedis yang membantu menyembuhkan pasien dan kita tidak dalam keadaan terdesak untuk keluar rumah, berdiam diri di rumah itu sudah berpahala syahid.

Dari imam Ibnu Hajar mengatakan;

قال ابن حجر اقتضي منطوق لحديث ا ن اتصف باصفات لمكه يحص ه ار لشهيد وا ل يت فتح الباري

“Naskah hadis di atas menyimpulkan; bahwa siapapun yang bersifatkan seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, bisa mendapatkan pahala syahid walaupun ia tidak meninggalkan oleh suatu wabah penyakit.” (fathul bariy [194/10]).

 

*Alfiatu Rohmaniah, Gedung Baru Lantai 3 Santri komplek R2

#SantriR2Produktif

 

Redaksi

Redaksi

admin

535

Artikel