Yogyakarta – Almunawwir.com
Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022 resmi dibuka oleh KH. R. Abdul Hamid Abdul Qodir dengan bacaan surat Al-Fatihah pada Selasa malam (15/11/2022) di pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta selaku tuan rumah.
Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara merupakan pertemuan para ulama Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama yang bertujuan untuk memfasilitasi berbagai gagasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
KH. R. Abdul Hamid dalam sambutan sebelum meresmikan pembukaan Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara, mengingatkan bahwa acara ini tidak lepas dari beberapa unsur. Pertama disemangati oleh surat Al-Hijr ayat 9 yang berbunyi;
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”
Baca juga: [Panel Session 1] Mengawali Acara Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022
Ayat ini menyemangati bagi orang-orang yang diberi kesadaran untuk mempelajari, mengkaji, menghafal dan mengamalkan Al-Quran, bahwa Al-Qur’an tidak akan hilang karena yang menjaga Allah. Juga harus disadari juga bahwa penggunaan redaksi inna menunjukan bahwa Allah melibatkan malaikat Jibril, Nabi Muhammad dan seluruh ulama-ulama Al-Quran.
“Karena redaksinya pake inna, Allah menyadarkan, mengajarkan, di sini Allah melibatkan baik itu mulai dari Malaikat Jibril, Nabi Muhammad dan seluruh generasi-generasi ulama-ulama Al-Qur’an.” Kata beliau.
Unsur yang kedua ada pada surat Al-Qamar yang diulang beberapa kali mempunyai arti “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Unsur yang terakhir terdapat pada surat Al-Isra’ ayat 105 yang berbunyi;
وَبِٱلْحَقِّ أَنزَلْنَٰهُ وَبِٱلْحَقِّ نَزَلَ ۗ وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
Artinya; Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
Baca juga: [Panel Session 2] Pengalaman dan Tantangan Ulama Al-Qur’an dalam Menyampaikan Pesan Wasathiyah di Nusantara
Selanjutnya KH. R. Abdul Hamid mengutip dari Imam Syatibi dalam muqodimah Hirzul Amani yang mengatakan bahwa kitab suci Al-Qur’an merupakan kitab yang paling dahsyat syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat.
“Kalau kita bener-bener Istiqomah konsisten teguh memegang Al-Qur’an baik dari segi membacanya dengan benar, menghafalkan, mengamalkan, mengajarkan, dan mengkajinya maka akan dicukupi oleh Allah dunia lebih-lebih di akhirat” tutur beliau.
Selain itu bagi orang tua yang anak-anaknya di pesantren, yang menghafalkan Al-Qur’an nanti di akhirat akan diberikan mahkota oleh Allah yang sinarnya melebihi sinar matahari di alam dunia.
Semoga dengan acara Multaqa’ ini, kita semua mendapatkan keberkahan Al-Qur’an dan ulama-ulama yang kesibukkannya hanya untuk Al-Qur’an. Juga acara ini menjadi wasilah kita semua agar tetap semangat dalam mencetak generasi yang Qurani, serta memegang teguh nasehat-nasehat para guru kami agar mendapatkan keselamatan dalam hidup di dunia dan akhirat. Amiin. (Red).