Harlah Pondok Pesantren Al-Munawwir, KHR. Abdul Hamid AQM: Pentingya memahami esensi al fadhlu lil mubtadi, wa in ahsanal muqtadi

Harlah Pondok Pesantren Al-Munawwir, KHR. Abdul Hamid AQM: Pentingya memahami esensi al fadhlu lil mubtadi, wa in ahsanal muqtadi

Pada kesempatan ini, KHR. Abdul Hamid memberikan maudhoh hasanah terkait pemahaman esensi afdalu lil mubtadi, wa inahsanal muqtadi kepada seluruh hadirin. “Keutamaan, kehebatan itu apapun terjadi bagi pendahulu-pendahulu kita, meskipun kita generasi penerusnya merasa lebih baik” terangnya. Beliau menekankan pentingya menghormati para pendahulu dan perintis, sebab atasnya hakikat keutamaan. “Kita bisa seperti ini atasa barokahnya Mbah Moenawwir, siapapun kita”, sambungya.

Atas dasar itu beliau mengutip riwayat salah seorang ulama Abdullah bin Malik pengarang kitab Alfiyyah ibn Malik, bahwasanya pengarang (baca: Ibnu Malik) dalam muqadimah kitab, menyampaikan keunggulan ataupun kelebihan-kelebihan kitab yang dikarangnya. Bahkan menurutnya melebihi karya gurunya, Ibnu Mu’ti. Diceritakan, seketika itu di dalam mimpinya, Abdullah bin Malik ditegur oleh gurunya. “Sehebat apapun Ibnu Malik, ia memperoleh ilmu dari gurunya”, jelas cucu Mbah Moenawwir ini.

Selain mendasarkan atas riwayat pengarang kitab Alfiyyah tersebut, Kiai yang tak lain merupakan adik almaghfurlahu KHR. Muhammad Najib AQM ini juga mendasarkan atas prinsip utama organisasi Nahdlatul Ulama (NU). “almuhafadhatu ala al-qadiimi salih, wa al-Ahdu bil jadid al-aslah. Tidak bisa meninggalkan, selama yang dahulu itu baik harus kita lakukan” terangnya. Beliau menyampaikan pentingnya generasi sekarang terus menjaga tradisi yang telah diwariskan para pendahulu.

Di akhir penyampaiannya, pengasuh Pondok Pesantren Krapyak ini mengajak kepada seluruh dzuriyyah Mbah Moenawwir dan seluruh santri Krapyak untuk meneruskan perjuangan Mbah Moenawwir sesuai perannya masing-masing. Selain itu harus menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimiliknya sehingga dapat dijadikan tolok ukur untuk saling melengkapi. (nm)

Muhammad 'Ainun Na'iim

Muhammad 'Ainun Na'iim

MuhammadNa'iim

13

Artikel