Membangun Kembali Tali Silaturahmi, KH. Irfan Yusuf Hadiri Haul ke-86 KH. Muhammad Munawwir
Almunawwir.com – Peringatan haul ke-86 KH. Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad yang berlangsung pada kamis malam jum’at (12/12/2024), masih menyisakan kesan mendalam bagi para hadirin yang menghadiri acara tersebut.
Acara ini turut dihadiri oleh KH. Irfan Yusuf, salah satu tokoh penting dari Pondok Pesantren Tebuireng. Kehadiran beliau menegaskan eratnya hubungan antara Pondok Pesantren Tebuireng dan Pondok Pesantren Al-Munawwir, yang telah terjalin sejak lama.
KH. Irfan Yusuf mengungkapkan bahwa acara haul ini membawa kembali kenangan masa kecilnya. Setelah sekian lama, akhirnya beliau kembali menginjakkan kaki di tanah Krapyak yang penuh berkah. Beliau bercerita bahwa di masa kecil, dirinya sering diajak oleh KH. Yusuf Hasyim untuk bolak-balik sowan ke Krapyak, tepatnya di ndalem KH. Ali Maksum.
“Tidak mengherankan jika ayah saya, KH. Yusuf Hasyim pernah mondok di sini dan memiliki kedekatan dengan KH. Ali Maksum. Rupanya hubungan tersebut berawal dari generasi sebelumnya, di mana KH. Muhammad Munawwir memiliki kedekatan dengan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Oleh karena itu, wajar jika hubungan silaturahmi antara keluarga mereka terus terjalin hingga ke generasi berikutnya.” Ujar beliau.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga besar KH. Muhammad Munawwir, kehadiran beliau juga bertujuan untuk memohon doa restu dari para masyayikh dan hadirin. Beliau berharap hal tersebut dapat mendukung kelancaran amanah yang tengah beliau jalankan sebagai Ketua Badan Penyelenggara Haji dan Umrah dalam kabinet pemerintahan bapak Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan ini, beliau juga mengucapkan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk hadir dan bersilaturahmi dalam acara haul KH. Muhammad Munawwir ke-86. Beliau berharap melalui haul ini, tali silaturahmi yang telah dirintis oleh para pendahulu Pondok Pesantren Tebuireng dan Krapyak dapat kembali terhubung dengan kuat, sehingga membawa keberkahan dan manfaat bagi kedua pesantren serta umat secara keseluruhan.
“Seperti pepatah Jawa yang menggambarkan upaya menyatukan kembali tulang-tulang yang berserakan, sudah sepatutnya keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng dan Krapyak dapat lebih sering menjalin silaturahmi kedepannya.” Imbuh Beliau.
Baca Juga: