Muhadhoroh ‘Ammah: Kunjungan Syaikh Prof. Dr. Muhyiddin Awwamah Al-Husaini di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak

Muhadhoroh ‘Ammah: Kunjungan Syaikh Prof. Dr. Muhyiddin Awwamah Al-Husaini di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak
sumber: Dokumentasi

Almunawwir.com-Pada bulan rajab yang mulia ini, bumi krapyak kembali mengadakan seminar ilmiah bersama ulama’ dari Turki yaitu Syekh Prof. Dr. Muhyiddin Awwamah Al-Husaini. Beliau menggelar rihlah ilmiah di berbagai tempat di Indonesia, salah satunya yaitu Pondok Pesantren Almunawwir Krapyak Yogyakarta. Acara yang dilaksanakan pada Ahad, 19 Januari 2025 ini bertempat di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Almunawwir dan dihadiri oleh ulama’ setempat, para ahlain dan santri Pondok Pesantren Almunawwir.

Sekilas Profil Syaikh Prof. Dr. Syaikh Muhyiddin

Syaikh Muhyiddin merupakan ulama’ yang lahir di Suriah, 50 Tahun lalu atau pada tahun 1396 H. Beliau merupakan ulama’ yang masyhur sebagai ahli hadist yang telah mengarang kitab sejak usia 37 tahun an telah memperdalam ilmu pengetahuannya di beberapa negara, seperti Sudan, Oman, Turki, dan bahkan di Kanada. Tak hanya mendalami hadist, Syaikh Muhyiddin juga telah menyelesaikan hafalan Al Qur’annya pada usia 13 tahun. Selain memiliki kecerdasan yang diatas rata-rata, Syaikh Muhyiddin juga meneladani kemasyhuran keilmuan ayahnya, Syaikh Al Muhaddits Muhammad Awwamah. Dapat dikatakan bahwa rihlah ilmiah ini salah satu tujuannya adalah sekaligus untuk menyebarkan manhaj ayahnya.

Pada kesempatan kali ini, Syaikh Muhyiddin mengulas dan menerangkan secara singkat sebuah kitab buah karya ayahnya, yang berjudul أثرالحديث الشريف في الختلاف الأئمة الفقهاء (Atsar al-Hadits asy-Syarif fi Ikhtilafi al-A’immah al-Fuqaha’). Kitab ini menjelaskan secara komprehensif mengapa para ulama’ fiqh bisa berbeda pendapat dalam memaknai sebuah hadis. Syaikh Muhyiddin menjelaskan bahwa latar belakang ditulisnya kitab ini karena adanya tuduhan-tuduhan dari kaum yang menyebut dirinya salafi atau tidak bermazhab.

Secara garis besar, kitab ini menyebutkan ada 4 sebab utama yang mendorong perbedaan pendapat di kalangan Imam Mazhab, yaitu: kapan hadis shahih itu bisa diamalkan, perbedaan para imam mazhab dalam memahami hadis, perbedaan para imam mazhab dalam mengkombinasikan hadis-hadis yang secara dzahir bertentangan, serta perbedaan kecerdasan dan pemahaman para Imam Mazhab karena berbedanya penelitian hadis yang dilakukan. Syaikh Muhyiddin menjelaskan secara singkat tentang keempat sebab utama tersebut dengan disertai beberapa contoh.

Baca Juga: Syekh Ali Jum’ah Dan Para Ulama Kenamaan Hadiri Maulid Nabi di Krapyak

Pesan Syaikh Prof. Dr. Muhyiddin untuk Santri Krapyak

Pada penghujung acara, Syaikh Muhyiddin sangat menyarankan para santri untuk mempelajari kitab hadist tersebut. Bahkan beliau menyarankan untuk menghafalkannya pula. Selain itu, beliau berpesan kepada para santri untuk bersungguh-sungguh untuk tholabul ‘ilmi seperti halnya yang dilakukan beliau pada masa mudanya.

Begitu kentaranya kami mengharapkan barokah dan tetesan ilmu dari beliau, semoga pertemuan singkat ini sedikit banyak menumbuhkan ghiroh kami, para santri Krapyak untuk terus belajar dan berjuang sehingga menjadi manusia yang berkarya dan bermanfaat. Aamiin.

Baca Juga: Rajab 1446 Hijriah: Keindahan Munajat Hamba Kepada Tuhannya

Redaksi

Redaksi

admin

536

Artikel