OSABA Komplek R2 2017 : “Mengenali Potensi Diri dalam Modernisasi Ukhuwah Islamiyah”

OSABA Komplek R2 2017 : “Mengenali Potensi Diri dalam Modernisasi Ukhuwah Islamiyah”

Krapyak (16/12/17), Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2 mengadakan Orientasi Santri Baru–OSABA. Acara yang telah menjadi agenda tahunan ini merupakan serangkaian acara yang dikhususkan untuk santri baru Komplek R2 dengan mengusung tema “Mengenali Potensi Diri dalam Modernisasi Ukhuwah Islamiyah” dan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 16 sampai 17 Desember 2017.

Dibandingkan dengan tahun lalu, OSABA tahun ini diikuti oleh 43 santriwati, terhitung lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Luthfatun Nisa, selaku ketua panitia menuturkan, “OSABA ini hukumnya fardlu ain bagi santri baru. Tujuannya agar meningkatkan ukhuwah santri lama dengan santri baru. Selain itu juga mengenalkan santri dengan sekitar, seperti keluarga pondok (ahlein) dan komplek sekitar”

baca juga : Juara MHQ Internasional Berbagi Kisah Inspiratif

Ia juga menambahkan, orientasi ini juga memudahkan santri untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pondok menjadi rumah kedua bagi mereka sambil menjalani tanggung jawab akademis. Secara tidak langsung, mereka harus siap mematuhi aturan dan larangan yang berlaku.

Hari pertama orientasi diisi dengan pembukaan. Pembukaan diisi oleh sambutan dari Luthfatun Nisa selaku ketua acara, kemudian sambutan oleh Naila Latifatul Lu’luah selaku Lurah Komplek R2, dan sambutan dari pengasuh komplek, Ibu Ny. Hj. Ida Fatimah Zainal.

Dalam sambutannya, Ibu Ida mengucapkan selamat datang kepada santri baru dan menjelaskan pentingnya osaba. Santri baru perlu masa orientasi agar lebih mencintai pondok. Tak kenal maka tak cinta.

“Setiap pesantren pasti memiliki aturan demi kebaikan bersama. Santri harus bisa belajar mengendalikan dan mengatur diri”, imbuh Ibu Ida

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Pentas Seni. Setiap kelompok menampilkan kreasi yang sudah ditentukan oleh panitia. Kegiatan ini menjadi sebuah event untuk menggali serta memfasilitasi potensi dan kreatifitas santri baru.

baca juga : Memperingati Kelahiran Sang Cahaya diatas Cahaya

Hari kedua diisi dengan agenda yang bertujuan untuk mengenalkan Al Munawwir dan meningkatkan rasa kepemilikan para santri. Mereka diberi wawasan tentang Sejarah Pondok Pesantren Munawwir. Materi diisi oleh Gus Fairuzi Afiq Dalhar.

Selanjutnya, materi tentang Keaswajaan yang disampaikan oleh Ustadz Yunan. Materi tentang Aswaja menjadi pondasi dasar bagi santri dalam melaksanakan amaliyah ibadah. Terakhir, pengenalan Ahlein Al Munawwir oleh Mbak Fatim.

Kemudian sesi terakhir diisi dengan training motivasi mengundang Aguk Irawan MN, seorang sastrawan yang memiliki latar belakang santri. Acara motivasi berupa dialog jurnalistik ini bertujuan untuk meningkatkan semangat santri. Bahwa di Era Milenal, menjadi santri bukanlah menjadi halangan untuk dapat menghasilkan karya.[Nufahn]

Redaksi

Redaksi

admin

536

Artikel