Temu Alumni dan Sarasehan Santri Kiai Zainal, Kiai Muhtaram Ahmad Menjelaskan Makna Pentingnya Acara Ini
Usai menyelesaikan pembelajaran di pesantren dan menjalani kiprah di masyarakat, temu alumni menjadi wadah untuk bernostalgia bersama. Acara Temu Alumni, Sarasehan dan Terongan al-Ma’had Al Aly dan Madrasah Salafiyah Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak dalam Rangka Haul ke-8 al Maghfurlah K.H. Zainal Abidin Munawwir telah berjalan lancar pada Kamis siang, (11/11) di aula AB.
Menurut Kiai Muhtaram Ahmad selaku ketua IKAPPAM, temu alumni yang diselenggarakan ini setidaknya memberikan 3 penguatan. Penguatan pertama yakni menguatkan halaqoh terhadap para dzuriyah khususnya Kiai Zainal dan Kiai Munawwir pada umumnya. Selain itu dapat juga sebagai penguat halaqoh terhadap lembaga dan para guru yang telah mengantarkan dan membimbimbing para santri selama ini. Penguatan yang terakhir yakni sebagai penguat halaqoh terhadap sesama alumni.
“Saya berterimakasih terhadap seluruhnya baik alumni yang bisa hadir pada majelis ini maupun lewat layar”, ucap Ibu Nyai Ida pada sambutannya.
Selain itu Ibu Nyai Ida sangat bersyukur, sebab adanya pandemi ini memberikan hikmah salah satunya dengan melek teknologi. Ruang terbatas yang disebabkan oleh pandemi ini membuat pesantren harus menyesuaikan dengan kondisi zaman. Selain diselenggarakan secara offline, panitia juga menyediakan acara secara online melalui aplikasi zoom dan siaran langsung melalui YouTube Almunawwir Tv, Instagram Komplek R2 serta Instagram Komplek R1. Hal tersebut menjadi solusi bagi para alumni yang ingin bernostalgia namun berhalangan untuk hadir.
Kiai Zainal sendiri merupakan sosok kiai yang gemar menulis dan peduli terhadap sekitar. Kepedulian beliau salah satunya tercurahkan pada saat terjadi peristiwa di Palistina. Saat mendengar kabar tak baik dari saudara semuslim itu, Kiai Zainal mengajak semua komponen pesantren untuk mujahadah bersama. Pada bidang kepenulisan sendiri, beliau juga terkenal akan karya karyanya. Kegemaran menulis beliau seolah telah menjadi darah daging. Beliau sangat gemar membuat catatan-catatan kecil pada kertas. Tak hanya kertas baru, kertas bungkus obat nyamuk bisa beliau gunakan sebagai media menulis catatannya.
Semoga kehadiran kita baik secara online ataupun offline senantiasa mmendapatkan keberkahan dari Almaghfurlah Kiai Zainal Abidin.