Ibrah: Terdapat Suatu Pengetahuan Dalam Setiap Pertemuan

Ibrah: Terdapat Suatu Pengetahuan Dalam Setiap Pertemuan

Dalam sebuah pertemuan pasti akan meninggalkan jejak dan kenangan serta pelajaran yang bisa diambil. Ketika kita bertemu seseorang, pasti ada alasan dibalik pertemuan tersebut. Seperti  yang telah dialami oleh Nabi Musa.

Ketika beliau berjalan bersama pembantunya, beliau bersabda bahwa tidak akan berhenti berjalan sebelum menemukan dua lautan, bahkan hingga berjalan bertahun-tahun. Sampai akhirnya mereka menemukan dua lautan tersebut dan juga seseorang yang termasuk dari kaum beliau yang dirahmati Allah.

Baca Juga: Jangan Sia-siakan Orang Tua yang Masih Ada

Kemudian Nabi Musa berkata kepada orang tersebut bahwa beliau ingin ikut bersama dan ingin diajarkan sebuah pengetahuan. Lalu orang tersebut menjawab, “kamu tidak akan sanggup jika ikut bersamaku”. Tapi Nabi Musa tetap memasa untuk ikut bersamanya.

Orang tersebut mengizinkan dengan syarat beliau tidak boleh bertanya hingga orang tersebut menerangkan kejadian yang mereka temui. Ketika dalam perjalanan, mereka bertemu 3 kejadian yang membuat Nabi Musa terheran-heran dan akhirnya bertanya.

Padahal perjanjiannya tidak boleh bertanya sebelum dijelaskan. Lalu akhirnya pada tempat kejadian yang ketiga, orang itu mengakhiri pertemuan mereka berdua. Kemudian orang tersebut menjelaskan apa yang sebenarnya akan terjadi pada kejadian yang telah mereka temui tadi. Kisah ini dituliskan dalam Al-quran surat Al-kahfi ayat 61 sampai 82.

Dalam kisah Nabi Musa yang bertemu Nabi Khidr diatas, terdapat ibrah yang dapat kita ambil yaitu ketika kita sedang menuntut ilmu harus punya rasa sabar. Jangan tergesa-gesa karena itu sifatnya setan.

Implementasi Dalam Kehidupan

Jika kita tidak sabar dalam belajar, maka kita tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik kejadian yang ada di depan mata. Bersama kesabaran, kekuatan dalam menyerap ilmu akan sangat luar biasa, hingga kita bisa mengetahui seluk beluk dan asal usul ilmu tersebut.

Karena di antara etika seorang murid atau santri di hadapan gurunya adalah menunjukkan sikap sabar dan menaati setiap perintahnya. Selain itu kita juga disyariatkan untuk melayani dan mengabdi kepada ahli ilmu dan pemilik keutamaan.

Kita juga harus selalu menisbahkan kebaikan kepada Allah. Di saat yang sama, kita juga tidak diperkenankan menisbahkan keburukan pada-Nya. Kita diperbolehkan melakukan sesuatu yang bahayanya lebih ringan demi menghindari bahaya yang lebih berat.

Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita sudah melalui fase yang menunjukkan bahwa dunia ini ingin menunjukkan sesuatu yang sebelumnya kita belum pernah mengetahui hal tersebut.

Sebuah pengalaman hidup dari beberapa orang hebat terdahulu membawakan sebuah pelajaran berharga untuk memaknai kehidupan kini lebih bermakna.

Referensi

Kavina Biizzika

Kavina Biizzika

Kavina Biizzika

Santri Komplek Q

5

Artikel