Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan Sebagai Sarana Refleksi dan Perbaiki Kualitas Diri

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim. Kedatangannya selalu dinantikan oleh jutaan umat muslim di seluruh belahan dunia, pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Tidak hanya itu, umat muslim berkeyakinan bahwa pada bulan Ramadhan Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda.
Waktu berlalu tanpa terasa bahwa kita telah memasuki malam-malam ganjil yang penuh harap melalui amalan terbaik masing-masing, sebab peristiwa turunnya Al-Qur’an dan malam lailatul qodar terjadi pada malam tersebut. Hal ini menunjukan bahwa kita telah melewatkan lebih dari setengahnya bulan Ramadhan yang berarti mendekati fase sepuluh hari terakhir. Rasanya baru kemarin bulan Ramadhan hadir, namun tidak terasa keberadaannya begitu cepat berlalu. Amalan istimewa apa saja yang sudah kita lakukan hingga memasuki hari ke 21 ini?
Hari-hari terakhir ini akan menjadi saksi atas apa yang kita lakukan, apakah kita mengisinya dengan berbagai kebaikan atau justru kita termasuk dalam golongan orang yang lalai. Inilah momentum baik untuk kita berlomba-lomba dan berburu pahala serta ridha Allah SWT untuk menuju hari kemenangan yakni hari yang fitri. Kira-kira amalan apa saja yang disunahkan dalam sepuluh hari terakhir ini?
Fase sepuluh hari terakhir Ramadhan yang istimewa dan menjadi malam-malam favorit Rasulullah SAW.
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Ra:
(متفق عليه و اللفظ لمسلم) كَانَ رَسُولُ اللّهِ صلى اللّه عليه وسلم: اِذَا دَخَلَ العَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلِ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ، وَشَـدَّالمِئْزَرَ
“Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Kira-kira, apa saja amalan utama yang dianjurkan tersebut?
Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in sangat disunahkan dan lebih dikuatkan lagi pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan.
Pertama, memperbanyak sedekan, meliputi kebutuhan keluarga dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga. Jika mampu memberi makan berbuka untuk orang yang berpuasa, jika tidak maka cukup dengan memberi segelas air.
Kedua, memperbanyak membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an boleh dimanapun dan kapanpun selain di tempat yang dilarang (seperti kamar mandi). Imam An-Nawawi menjelaskan, membaca Al Qur’an di akhir malam atau malam hari lebih baik dari pada di siang hari karena lebih fokus. Setelah shlat subuh adalah jalan tengan yang paling baik untuk membaca Al-Qur’an disiang hari.
Ketiga, memperbanyak ibadah dan i’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagian ulama madzhab Syafi’I berpandangan bahwa I’tikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk sholat diperbolehkan. Hal ini di samaratakan dengan prinsip “jika shalat sunah yang paling utama dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah semestinya bisa dilakukan.
Marilah kita manfaatkan fase akhir Ramadhan ini dengan sebaik-beiknya. Beritiba’ kepada Rasulullah dengan memperbanyak ibadah. Semoga Allah SWT memudahkan dan memberikan kita kekuatan untuk mengistimewakan momentum akhir Ramadhan dan mengantongi pahala yang melimpah ruah menuju hari yang fitri.
Baca juga:
