Kontemplasi Ramadhan: Sudahkah Membuat Target Ramadhan

Kontemplasi Ramadhan: Sudahkah Membuat Target Ramadhan

Almunawwir.com – Di antara rahmat Allah Ta’ala bagi hambanya yang beriman adalah menghadirkan bagi mereka (muslim-muslim) ketaatan secara berturut-turut untuk mengangkat derajat mereka dan menambah kebaikan mereka.

Salah satunya adalah bulan Ramadhan dimana menjadi salah satu musim ketaatan bagi kaum Muslim. Musim Ramadhan merupakan musim umat muslim untuk berniaga dengan Allah ‘Azza Wa Jalla dengan amalan shalih.

Target Ramadhan
Ilustrasi: id.depositphotos.com

Seorang muslim hendaknya mempersiapkan dirinya untuk menyambut bulan Ramadhan, seperti membuat rencana untuk memanfaatkan kesempatan dengan semaksimal mungkin ketika Ramadhan.

Tidak sedikit umat muslim yang memberikan syarat atau target pada dirinya sendiri untuk berkontribusi pada musim yang mulia ini.

Bahkan urusan ini juga terjadi pada urusan duniawi contohnya seperti pedagang.

Baca juga:

Ketika bulan puasa datang para pedagang memanfaatkan untuk melipatgandakan usaha mereka, karena pada bulan ini masyarakat banyak yang berburu makanan untuk berbuka puasa seperti takjill.

Demikian pula dengan perdagangan dengan Allah Swt, juga punya musim-musimnya.

Seorang santri tentu menyadari bahwa keutamaan bulan Ramadhan dan ibadah di bulan Ramadhan sangatlah besar. Di antara keutamaan dan keberkahan di bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan dan pengahapusan dosa.

Dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka juga terjadi pada bulan Ramadhan. Selain itu, bulan Ramadhan juga dijuluki sebagai syahrul Qur’an (bulannya Al-Qur’an). Dan masih banyak keutamaan bulan Ramadhan yang lainnya.

Begitu besarnya keutamaan Ramadhan, sehingga kita sebagai santri hendaknya mengamalkan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan baik yang bersifat wajib maupun sunnah.

Sudah selayaknya menjadi slogan para santri jika “tiada hari tanpa nderes”. Nderes (membaca) Al-Qur’an pada dasarnya ibadah yang bernilai baik, baik dilakukan pada bulan Ramadhan atau pun bulan-bulan yang lainnya.

Baca juga:

Hal ini berkaitan dengan hadis yang disabdakan Nabi Muhammad Saw. melalui riwayat Imam At-Tirmidzi :  

 مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya. Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi no: 2910)

Coba bayangkan, dengan membaca satu huruf saja dari Al-Qur’an, kita dibalas oleh Allah Swt. dengan pahala yang dilipatgandakan sampai sepuluh kali lipat.

Apalagi kalau kita membacanya pada bulan Ramadhan, pasti semakin berlipat-lipat keutamaan yang bisa kita peroleh. Karena pada bulan ini setiap ibadah yang kita lakukan mempunyai ganjaran yang jauh melebihi ibadah yang dilakukan pada bulan lainnya.

Selain itu, Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 45 :

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sudah selayaknya seabagai santri jika kita menargetkan diri kita untuk selalu shalat berjamaah 5 waktu dan shalat tarawih ketika musim Ramadhan.

Sebagaimana sudah disebutkan dalam firman Allah Q.S. Al-Ankabut : 45, bahwa shalat lebih utama daripada ibadah yang lainnya. Tidak malukah kita dengan orang lanjut usia yang selalu bertekad untuk shalat 5 waktu berjamaah di masjid?

Baca juga:

Dan ketika musim Ramadhan tiba beliau selalu mengistiqomahkan untuk shalat tarawih berjamaah di masjid. Sedangkan banyak dari kita, ketika sudah memasuki waktu shalat masih scroll tiktok, tidur, berleha-leha, dan tidak segera bergegas menuju masjid.

Pada musim Ramadhan ada kegiatan Program Khusus Ramadhan untuk santri atau sering disebut dengan istilah PKR. Dalam kegiatan PKR ini yang membadakan dengan kegiatan hari biasa adalah ngaji kitabnya.

Biasanya santri ngaji kitab di malam atau siang hari ketika sekolah diniyyah. Akan teteapi, pada bulan Ramadhan mereka mengaji kitab kuning dengan cara bandongan yang dilakukan ketika pagi setelah shalat subuh, siang setelah dzhuhur, sore setelah ashar, dan malam setelah tarawih.

Namun, tak jarang dari mereka ketika ngaji kitab berlangsung tertidur sehingga menyebabkan maknani kitabnya bolong.

Musim Ramadhan adalah musim yang berkah dan sangat mulia. Semua orang berbondong-bondong mengharap keberkahan di bulan Ramadhan.

Lantas sudah berapa kali kita khatam membaca Al-Qur’an selama Ramadhan? Sudahkah bisa istiqomah shalat berjamaah lima waktu ketika Ramadhan?

Sudah bisakah kita shalat tarawih penuh ketika Ramadhan? Sudah penuhkah maknani kitab-kitab Ramadhan?

Sudahkah kamu persiapkan oleh-oleh yang diharapkan kedua orang tuamu ketika kita pulang nanti?

Baca juga:

Aizza U Nabila

Aizza U Nabila

AizzaNabila

2

Artikel